Senin, 28 Januari 2008

ketika Gagal

Siapa belum pernah mengalami pengalaman pahit ini? Bagaimana kita menyikapinya? Bersyukurlah bila ada orang lain yang bisa diajak berbagi kekecewaan. Seandainya tidak ada, jangan putus asa. Kita mempunyai Bapa, yang selalu siap menerima apapun suasana hati yang kita bawa. Sesungguhnya kita memang selalu memerlukan Dia karena hanya Dialah yang paling mengerti situasi kita lahir batin.

Aku sedang kecewa dan putus asa, ya Bapa karena kegagalanku. Tidak terima rasanya mengalami ini karena aku benar-benar sudah berusaha. Mengapa aku harus mengalami ini? Mengapa langkahku tersandung?

Ya Bapa, mestinya Engkau tidak pernah meninggalkan aku dan membiarkan aku berjuang sendirian. Aku tidak tahu, apakah kegagalan ini adalah kehendakMu. Pahit rasanya, namun akan kuterima sebagai bagian dari sejarah kedewasaanku. Bilamana, kelalaian dan ketidaksempurnaanku ternyata adalah penyebabnya, bantulah aku ya Bapa, dengan rendah hati mengambilnya sebagai pelajaran.

Kini cambuklah aku ya Bapa, dengan semangat baru yang membara. Aku tidak ingin terlarut dalam kekecewaan dan menjadi lumpuh karenanya. Gagal adalah bagian yang wajar dari kehidupan. Jangan biarkan semangat hidupku, terlebih iman kepadaMu gampang terombang-ambing oleh kegagalan atau keberhasilan.

Semoga dalam keadaan apapun hidupku selalu dipenuhi harapan yang menggembirakan. Engkaulah yang menghendaki kebaikan hidupku, kepadaMu aku berserah diri. Terpujilah namaMu, selama-lamanya. Amin. [doa harian 11] [doa-doa lain]

Tidak ada komentar: